Rabu, 28 Desember 2016

Peluang Usaha Percetakan Tanpa Modal


Adapun modal usaha dalam menjalankan bisnis percetakan sebagai agen percetakan sebenarnya tak membutuhkan modal usaha yang besar. Sebab Anda dapat menjalani bisnis digital printing ini dengan mengerjakan pesanan-pesanan cetakan yang kecil dulu seperti stiker, kartu nama, form toko, dan kartu undangan serta lain sebagainya.
Dan yang tak kalah penting, anda bisa memulai usaha percetakan digital dengan modal usaha dengkul alias gratis tanpa mengeluarkan uang sama sekali. Mau?! Gambarannya seperti ini. Misalkan pada suatu hari anda memperoleh pesanan kartu undangan nikah sebesar 1000 lembar dengan harga kartu undangan pernikahan sebesar Rp 1500 per lembar. Berarti uang yang anda peroleh sebesar Rp.1500000. Jika konsumen orang baik, sangat mempercayai anda dan mempunyai uang sebesar itu bisa saja ia langsung membayar uang secara tunai kepada anda sebesar Rp.1500.000. Namun, jika konsumen tidak memberikan uang cash sebesar itu untuk memgikat transaksi anda bisa memintanya uang DP atau uang muka minimal sebesar Rp.750.000 atau 50 persen dari total uang pemesanan kartu undangan pernikahan.



Usaha Percetakan Untung Rp 45 Juta Perbulan

Dengan uang muka sebesar Rp.750 ribu di tangan kemudian anda mendatangi usaha percetakan besar yang dapat melayani pembikinan kartu undangan pernikahan. Dengan terus terang katakan anda adalah seorang agen atau calo percetakan dan meminta harga pembuatan kartu undangan pernikahan dengan harga miring seperti Rp.1000 per lembar. Jadi total uang yang mesti dikeluarkan dari kantong anda sebesar Rp 1 juta ( 1000x Rp.1000). Adapun total keuntungan yang anda dapat dari orderan kartu undangan pernikahan tersebut berarti sebesar Rp.500 ribu per sekali order. Kalau dalam sehari anda bisa mempunyai order cetakan sebanyak 3 orderan berarti penghasilan anda perhari sekitar Rp. 1,5 juta. Kalau dalam sebulan berarti 30 x Rp 1.500.000 = Rp 45.000.000. Lumayan bukan?!
Dalam kurun waktu tiga hingga empat hari kartu undangan pernikahan yang anda pesan akan selesai dibuat.

Pendek kata dalam usaha percetakan digital ini, anda mesti mampu meyakinkan konsumen dan pihak percetakan besar. Janganlah segan-segan untuk memberikan jaminan KTP atau SIM anda untuk meraih kepercayaan dari mereka. Setelah anda memperoleh kepercayaan dari mereka maka anda hendaklah menjaga amanah tersebut dengan berlaku jujur dan senantiasa menjaga kepuasan konsumen sebaik-baiknya. Bukan mustahil mereka akan menjadi langganan tetap yang rutin memberikan orderan pembuatan kartu undangan kepada anda.

Itulah usaha percetakan untung Rp 45 juta perbulan yang bisa anda jalankan dengan baik. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para calon pebisnis kartu undangan. Dalam bisnis percetakan digital diperlukan modal yang terlihat seperti uang dan modal yang tak terlihat seperti kepercayaan. Yang penting adalah anda harus menjaga modal kepercayaan konsumen dengan baik agar usaha digital printing dapat terus berkembang.

Selasa, 27 Desember 2016

PT Unigrow Kreatifindo

PT UNIGROW KREATIFINDO Sidoarjo

Bergerak di bidang percetakan offsets press, profesional melayani kebutuhan akan brosur, katalog produk, buku, majalah, kalender, kemasan industri dan makanan, dll...

Mohon jangan segan  untuk menghubungi kami, baik melalui telepon maupun email. Kami siap melakukan pembicaraan lebih lanjut.

Besar harapan kami untuk dapat bekerjasama dalam segala aktifitas yang berkenaan dengan percetakan.







Marketing
PT UNIGROW KREATIFINDO

TAMIM MUHAMMAD ADNAN
call/sms/wa 0813 2123 3047
email : tamimadnan43@gmail.com
http://unigrowkreatifindo.blogspot.co.id

Minggu, 25 Desember 2016

Strategi Pemasaran Usaha Percetakan

Konsep marketing atau yang lebih dikenal dengan pemasaran merupakan salah satu hal yang sangat penting dan tidak dapat diabaikan dalam menjalankan sebuah Usaha Percetakan. Baik peluang bisnis baru maupun bisnis yang telah lama dirintis, baik bisnis kecil maupun yang telah berkembang sekalipun tidak bisa dipisahkan dari hal itu. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan Usaha Percetakan yang dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan bagaimana strategi pemasaran produk yang kita jual.
 
Berikut ini kita bahas prinsip dan strategi dasar untuk memasarkan Usaha Percetakan dan Sablon yang baru anda buka itu. Cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu dengan melakukan promosi yang efektif dan terukur, yang dimaksud di sini adalah mengukur efektifitas promosi misalnya dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap pelanggan yang datang, dari manakah dia tahu informasi mengenai Usaha Percetakan kita, lalu selanjutnya membuat paket produk, yang dimaksud di sini adalah membuat paket-paket produk  yang dapat membuat calon konsumen mempunyai lebih banyak pilihan untuk itu cobalah anda membuat banyak pilihan produk yang bisa dipilih oleh para konsumen
Meningkatkan strategi pemasaran bisnis juga bisa dilakukan dengan cara menentukan target pemasaran dan mencari kira-kira peluang Usaha Percetakan apa saja bisa dicari dan potensial untuk dikembangkan, selanjutnya yaitu menentukan harga produk hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap perkembangan bisnis yang sedang anda jalani, lalu lakukan berbagai macam cara promosi,dan ini bisa anda lakukan dengan menyebar brosur, pamflet, bisa juga menggunakan media internet dengan cara memasang website yang sesuai dengan produk bisnis yang anda jalankan.
Keberhasilan  suatu usaha percetakan tak hanya ditentukan oleh faktor pemasaran tapi juga sering  ditentukan  oleh  faktor perencanaan.  Sering dikatakan  bahwa  perencanaan  yang  baik  menjadikan  suatu  pekerjaan  telah  selesai. Pengertian  baik  adalah  jika  perencanaan  yang  dibuat  tepat  (alasan,  tujuan,  kegunaan, sasaran, metode, relevan), efektif (dapat dilaksanakan) dan efisien (waktu tenaga dan biaya). Perencanaan sebaiknya tertulis, karena dokumen merupakan hal yang penting, juga ingatan manusia sifatnya terbatas. Oleh karena itu dalam membuat perencaan bisnis haruslah sebagus mungkin dan dipikir secara matang.

Jumat, 23 Desember 2016

Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Jenis-jenis Kemasan


Pengertian Kemasan


Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33)



Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010:132).

Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.


Fungsi Kemasan 

Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas dari pada itu. Simamora (2007) mengemukakan pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu:

1. Fungsi Protektif 

Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.

2. Fungsi Promosional 

Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.

Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu :
  1. Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk. 
  2. Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik. 
  3. Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk.
  4. Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen.
Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut:
  1. Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan penempatan. 
  2. Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan memperkuat citra produk. 
  3. Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.

Tujuan Kemasan 

Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
  1. Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya. 
  2. Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya. 
  3. Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
  4. Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
  5. Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian. 
  6. Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali. 
  7. Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk.

Jenis-jenis Kemasan 

Berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
  1. Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, dll). 
  2. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
  3. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.
Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
  1. Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng. 
  2. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap. 
  3. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.
Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
  1. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya. 
  2. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

Daftar Pustaka

  • Klimchuk, Marianne dan Sandra A. Krasovec. 2006. Desain Kemasan. Jakarta: Erlangga.
  • Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga.
  • Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi Milenium. Jakarta: Prenhallindo.
  • Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia.
  • Simamora, Bilson. 2007. Panduan Riset dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia.
  • Louw, A. & Kimber, M. 2007. The Power of Packaging, The Customer Equity Company.

Mengenal Mesin Cetak

Pengertian Cetak
            Mencetak yaitu suatu proses memperbanyak salinan dari original yang sama atau dengan kata lain proses memperbanyak suatu cetakan dari acuan cetak dengan member tinta dan dialihkan ke permukaan bahan cetak (kertas) dengan bantuan tekanan. Adapun perlengkapan dan bahan dasar  dalam teknik cetak , yaitu :
  1. Pelat
Pelat, adalah acuan cetak dimana gambar yang akan di cetak diletakan, merupakan lembaran aluminium yang di beri lapisan peka cahaya, ketika di sinari, bagian kena cahaya akan mengeras positif dan negative sebaliknya.
  1. Blanket
Blanket adalah Kain karet yang berfungsi untuk memindahkan gambar/ teks dari pelat ke kertas melalui tekanan.
  1. Tinta
Tinta adalah zat pewarna yang berfungsi untuk membuat image dalam bidang cetak. Dalam teknik cetak warna yang digunakan sebagai warna dasar adalah merah, biru, kuning, dan hitam.
  1. Kertas
Kertas adalah material utama dalam cetak , ia tidak stabil dan dapat berubah karena banyak factor.
Proses pembuatan produk di suatu perusahaan percetakan sangat mengutamakan adanya kualitas , karena produk yang dihasilkan akan dinikmati oleh manusia. Dengan demikian produk yang dihasilkan harus benar-benar bermutu bagus dan membutuhkan penelitian dan analisa yang sangat teliti dan hati-hati.


Mesin Cetak Ryobi
Pada umumnya mesin cetak untuk koran, buku atau majalah di bagi menjadi 2 tipe mesin nya, yaitu sheet press dan web press, yang membedakan adalah jenis pemakaian kertas nya saja, jika pada sheet press kertas sudah terpotong dalam bentuk lembaran yang disusun yang kemudian akan diproses untuk dicetak, sedang pada web press kertas masih dalam bentuk rol atau gulungan besar dimana proses pemotongan hasil pencetakan ada di akhir cetakan melalui pisau potong yang ada di mesin tersebut.
Sedang untuk proses mencetaknya kurang lebih sama, sebelum proses mencetak dimulai, biasanya terlebih dahulu dibuat pembuatan pelat (seperti lembaran seng) yang berfungsi sebagai citra atau image yang nantinya akan dicetak/dikonversikan ke media kertas. Pelat yang sudah di buat tersebut nantinya dimasukkan kedalam mesin cetak yang akan digunakan, banyak nya pelat tergantung dari hasil warna yang diinginkan, biasanya warna yang digunakan adalah cyan, magenta, yellow, black. Pada jenis mesin sheet khususnya mesin RYOBI 920 susunan warna  di susun dengan susunan black, cyan, magenta, yellow.

Feeder unit: 
Tempat dimana untuk meletakan kertas dan pada sisi inilah tahap persiapan awal dimulai, kertas disusun atau dimasukkan pada bagian feeder dan di letakan pada meja pile feeder

Inking unit : 
Di sinilah tinta berada, tepatnya tinta diletakan pada bak tinta. Unit penintaan juga merupakan serangkaian peralatan dan rol-rol penintaan untuk proses penintaan pada silinder pelat kemudian di transfer ke silinder blangket, selanjutnya ke media berupa kertas, system penintaan yang di pakai yaitu system continuous.

Dempening unit :
Sebagai system pengairan yang gunanya untuk membasahi pelat cetak secara merata dan tipis, yang nantinya pada waktu proses pencetakan atau terjadi proses tolak menolak antara air dan tinta.

Printing unit :
Setelah kertas ter isi pada bagian feeder maka dengan otomatis kertas akan bergerak maju ke bagian printing unit, disini kertas akan di cetak, pada bagian ini terisi tinta yang akan di gunakan untuk mencetak dimana tinta akan ditransfer melalui roll-roll penghantar yang nanti nya akan menyentuh pelat (lembaran seng) sehingga citra atau image akan di teruskan ke media blanket lalu dicetak ke media kertas. Printing unit ini bisa lebih dari 1 tergantung kebutuhan/ warna yg di inginkan. “1 printing unit = 1 warna “. 

Delivery :
Bagian mesin yang gunanya sebagai pengantar kertas. Dibagian ini merupakan tempat hasil akhir dari cetakan, pada sheet press kertas disusun secara otomatis oleh mesin, sedang pada web press sebelum disusun kertas dipotong melalui pisau perforasi. Setelah kertas tercetak kertas akan jatuh dan langsung di tampung pada meja file delivery.
Ukuran kertas yang dapat di cetak pada mesin ryobi maksimal berukuran 92 cm x 62 cm dan minimal berukuran 40 cm x 29 cm, mesin cetak ryobi mempunyai kecepatan cetak hingga 13000 lembar/jam. Mesin cetak ryobi terdiri dari 4 silinder impression dan juga memiliki 4 silinder transfer yang saling berhubungan satu persatu dengan tiap unitnya. Pada setiap unit printing memiliki 17 roll penghantar, yaitu roll tinta dan air.